Pada nikmat berupa kesempatan ini, saya akan membahas dan memberi pengertian
sedikit mengenai Uquuqul walidain (Durhaka kepada orang tua) saya sadar saya
bukan lah orang yang pantas untuk berceramah mengenai hal itu kepada para
pembaca, mengingat pemahaman saya yang amat minim dan juga kriteria saya yg
juga belum pantas di kategorikan ke dalam golongan orang al-birru bihi, tapi
sebagai umat beragama yg di wajibkan untuk saling memberitahu, mengingatkan,
dan menasihati, izikan lah saya menyampaikan sedikit hal yg semoga bermanfaat
bagi para pembaca melalui postingan saya ini, sadarkah anda betapa luar biasa
nya sosok kedua orang tua anda dalam memperjuangkan anda agar menjadi anak yg
baik, orang yg baik, yg berguna, yg sesuai dengan harapan mereka, dan sadarkah
anda juga sudah seberapa mampu anda membalas itu semua, atau yg paling membuat
saya sedih, mungkin kah anda malah melakukan sebalik nya dengan mengkhianati
nya, durhaka kepada nya? Sadarlah anda bahwa perbuatan itu amat lah sangat
terlaknat, Sebesar apa pun ibadah yang dilakukan oleh seseorang hamba, itu
semua
tidak akan mendatangkan manfaat baginya jika masih diiringi perbuatan
durhaka kepada kedua orang tuanya. Sebab, Allah swt. menggantung
semua ibadah itu sampai kedua orang tuanya ridha. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwa dia berkata, “Tidaklah seorang
muslim memiliki dua orang tua muslim, (kemudian) dia berbakti kepada
keduanya karena mengharapkan ridha Allah, kecuali Allah akan
membukakan dua pintu untuknya –maksudnya adalah pintu surga–. Jika dia
hanya berbakti kepada satu orang tua (saja), maka (pintu yang dibukakan
untuknya) pun hanya satu. Jika salah satu dari keduanya marah, maka Allah tidak akan meridhai sang anak sampai orang tuanya itu meridhainya.”
Ditanyakan kepada Ibnu ‘Abbas, “Sekalipun keduanya telah menzaliminya?”
Ibnu ‘Abbas menjawab, “Sekalipun keduanya telah menzaliminya.” dengan itu berati sangat amat di WAJIBKAN bagi kita untuk senantiasa berbakti kepada orang tua sekalipun anda telah di zalimi oleh kedua nya. Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda,
“Sungguh celaka, sungguh celaka, sungguh celaka!” Seseorang bertanya,
“Siapa yang celaka, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab,
“Barangsiapa yang sempat bertemu dengan kedua orang tuanya, tetapi dia
tidak bisa masuk surga (karena tidak berbakti kepada mereka).” Nauzu billahi min zalik, Semoga kita semua jauh dari perbuatan zalim tersebut, dan semoga kita juga senantiasa mampu berbakti kepada orang tua kita agar kita mendapat ridha nya dan ridha Allah SWT. (Dengan membaca ini semoga kita semakin sadar akan pentingnya berbakti kepada orng tua)
Salam saya Mhd.Taufik Nasution.
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassallamuallaikum warrahmatullahi wabarrakatu.
tidak akan mendatangkan manfaat baginya jika masih diiringi perbuatan
durhaka kepada kedua orang tuanya. Sebab, Allah swt. menggantung
semua ibadah itu sampai kedua orang tuanya ridha. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.a. bahwa dia berkata, “Tidaklah seorang
muslim memiliki dua orang tua muslim, (kemudian) dia berbakti kepada
keduanya karena mengharapkan ridha Allah, kecuali Allah akan
membukakan dua pintu untuknya –maksudnya adalah pintu surga–. Jika dia
hanya berbakti kepada satu orang tua (saja), maka (pintu yang dibukakan
untuknya) pun hanya satu. Jika salah satu dari keduanya marah, maka Allah tidak akan meridhai sang anak sampai orang tuanya itu meridhainya.”
Ditanyakan kepada Ibnu ‘Abbas, “Sekalipun keduanya telah menzaliminya?”
Ibnu ‘Abbas menjawab, “Sekalipun keduanya telah menzaliminya.” dengan itu berati sangat amat di WAJIBKAN bagi kita untuk senantiasa berbakti kepada orang tua sekalipun anda telah di zalimi oleh kedua nya. Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda,
“Sungguh celaka, sungguh celaka, sungguh celaka!” Seseorang bertanya,
“Siapa yang celaka, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab,
“Barangsiapa yang sempat bertemu dengan kedua orang tuanya, tetapi dia
tidak bisa masuk surga (karena tidak berbakti kepada mereka).” Nauzu billahi min zalik, Semoga kita semua jauh dari perbuatan zalim tersebut, dan semoga kita juga senantiasa mampu berbakti kepada orang tua kita agar kita mendapat ridha nya dan ridha Allah SWT. (Dengan membaca ini semoga kita semakin sadar akan pentingnya berbakti kepada orng tua)
Salam saya Mhd.Taufik Nasution.
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassallamuallaikum warrahmatullahi wabarrakatu.
0 komentar:
Posting Komentar